JAKARTA – Saat melakukan travel halal ke negara-negara minoritas Muslim seperti Jepang, Korea, atau Eropa Barat, satu tantangan klasik yang sering bikin bingung adalah: “Di mana tempat salatnya?” Masjid memang tidak selalu semudah itu ditemukan seperti di Indonesia. Tapi, kabar baiknya — masjid atau musala kecil sebenarnya banyak, hanya saja sering tersembunyi di tempat-tempat tak terduga.
Langkah pertama dalam travel halal ke negara minoritas adalah memahami bahwa banyak masjid kecil bukan bangunan besar dengan kubah mencolok. Kadang lokasinya ada di lantai atas restoran halal, ruang bawah tanah apartemen, atau ruko kecil di sudut kota. Karena itu, jangan hanya mengandalkan pencarian visual di jalan — gunakan aplikasi peta dan penunjuk lokasi masjid. Aplikasi seperti Muslim Pro, HalalTrip, atau Google Maps (dengan keyword “mosque” atau “masjid”) sering jadi penyelamat utama.
Kedua, jangan ragu tanya ke sesama Muslim yang kamu temui. Banyak traveler lupa kalau komunitas Muslim di negara minoritas biasanya saling terhubung. Kalau kamu makan di restoran halal, ngobrol dengan pelayan atau pengunjung lain sering jadi jalan tercepat buat tahu lokasi masjid terdekat. Kadang malah mereka kasih tahu pintu rahasia atau kode masuk karena tempat ibadahnya memang “ngumpet” demi keamanan dan ketenangan.
Trik ketiga, perhatikan lingkungan sekitar restoran halal. Di banyak kota besar seperti Tokyo, Paris, atau Seoul, komunitas Muslim sering membangun masjid kecil di kawasan bisnis atau pasar etnik. Kalau kamu nemu resto halal, kemungkinan besar ada masjid kecil tidak jauh dari situ. Misalnya, di Shinjuku (Tokyo) ada musala kecil di atas restoran Turki, atau di Myeongdong (Seoul) ada tempat salat di gedung belakang pertokoan.
Keempat, cari info masjid lewat komunitas online. Grup Facebook Muslim traveler, forum halal travel, atau channel Telegram sering berisi peta dan petunjuk lokasi masjid yang tidak tercantum di aplikasi publik. Ini sangat membantu kalau kamu ikut travel halal tanpa paket tour, alias jalan sendiri.
Kelima, kenali ciri bangunan masjid non-mainstream. Di beberapa negara, masjid tidak punya kubah atau menara. Kadang hanya papan kecil bertuliskan “Islamic Center” atau “Prayer Room.” Perhatikan pintu masuk kecil atau tangga ke lantai atas bangunan ruko — di situlah sering tersembunyi musala Muslim lokal.
Terakhir, jangan lupa selalu cek aturan setempat. Beberapa masjid di negara minoritas menggunakan sistem akses terbatas untuk menjaga keamanan. Jadi, kamu mungkin perlu menekan bel atau memasukkan kode sebelum masuk. Jangan sungkan untuk bertanya sopan pada penjaga atau komunitas sekitar.
Dengan sedikit usaha dan strategi, mencari masjid saat travel halal ke negara minoritas bukan lagi hal yang bikin stres. Justru pengalaman ini sering jadi momen berharga — kamu bisa bertemu komunitas Muslim lokal, merasakan suasana ibadah di tempat unik, dan makin sadar betapa Islam itu luas dan indah.