Indahnya Kampong Ayer, Desa Terapung Terbesar Dunia dalam Wisata Halal ke Brunei

Indahnya Kampong Ayer, Desa Terapung Terbesar Dunia dalam Wisata Halal ke Brunei

JAKARTA – Kampong Ayer, desa terapung terbesar dunia belakangan menjadi daya tarik tersendiri sebagai destinasi wisata halal. Desa ini pun dahulunya menjadi jantungnya negara Brunei Darussalam yang warganya mayoritas beragama muslim.

Kampong Ayer, atau dalam bahasa Melayu berarti “Kampung Air”, adalah sebuah pemukiman tradisional yang terletak di atas Sungai Brunei, tepat di jantung ibukota negara Brunei Darussalam, Bandar Seri Begawan. Desa ini bukan sekadar pemukiman biasa, melainkan sebuah warisan budaya yang telah berdiri selama berabad-abad dan menjadi ikon wisata halal Brunei.

Salah satu daya tarik utama wisata halal ke Kampong Ayer adalah pemandangannya yang menakjubkan. Rumah-rumah panggung tradisional yang terbuat dari kayu berdiri kokoh di atas air, menciptakan panorama yang unik dan mempesona. Sungai Brunei yang mengalir tenang menjadi cermin bagi bangunan-bangunan indah ini, menciptakan refleksi yang memukau.

Selain itu, arsitektur rumah-rumah di Kampong Ayer juga patut diperhatikan. Desainnya yang khas mencerminkan adaptasi masyarakat setempat terhadap lingkungan sekitar. Rumah-rumah ini didesain agar sirkulasi udara tetap baik dan terhindar dari banjir.

Kampong Ayer bukan hanya sekadar objek wisata halal, tetapi juga merupakan tempat tinggal bagi ribuan penduduk. Masyarakat di sini masih mempertahankan tradisi dan gaya hidup mereka yang khas. Anda akan melihat anak-anak bermain di atas air, ibu-ibu mencuci pakaian di sungai, dan nelayan yang sibuk mencari ikan.

Sebagai Destinasi Wisata Halal, Kampong Ayer Dulunya Jantungnya Brunei

Sebagai destinasi wisata halal, Kampong Ayer dulunya adalah jantung negara yang berdetak, fondasi aslinya, titik pusat perdagangan, perniagaan, dan perjalanan di Brunei Darussalam. Saat ini, destinasi wisata halal ini masih menjadi rumah bagi ribuan bangunan termasuk sekolah, masjid, dan kantor polisi.

Jalan setapak kayu yang berkelok-kelok menghubungkan banyak dari 35 desa yang terpisah. Dermaga-dermaga menjorok dari masing-masing dermaga, membentuk sistem transportasi yang telah beroperasi dalam beberapa bentuk sejak Kampong Ayer lahir satu milenium lalu.

Namun emigrasi ke daratan utama, pelarian ke lingkungan yang lebih kontemporer, telah membuat desa-desa tersebut kehilangan penduduk dan hiruk pikuk kehidupan yang mereka bawa. Di mana seabad yang lalu, separuh penduduk negara itu hidup di atas air, kini kurang dari 3 persen penduduk Brunei menyebutnya sebagai rumah.

Namun, Kampong Ayer tetap merupakan pilar utama identitas wisata halal Brunei. Rangkaian rumah panggung, jalan setapak, dan jembatan yang rumit berdiri kokoh, usang, di seberang Sungai Brunei dari menara dan masjid yang berkilauan di Bandar Seri Begawan yang modern.

Kampong Ayer boleh dibilang jadi bukti nyata bahwa tradisi dan modernitas dapat berjalan beriringan. Desa ini menawarkan pengalaman wisata yang unik dan berkesan, di mana kamu dalam perjalanan wisata halal ini dapat belajar tentang budaya lokal, menikmati keindahan alam, dan merasakan keramahan masyarakat Brunei.

Related Posts:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Alamat PT. Wisata Halal Indonesia

Bersama Wisata Halal Indonesia, Jalan Jadi Lebih Tenang Karena Halal