
JAKARTA – Indonesia menempati urutan ketiga pasar pengunjung internasional Makau dengan 120 ribu wisatawan yang menjadikannya sebagai destinasi wisata muslim. Hal itu yang memacu wilayah administrasi khusus Cina ini mengembangkan wisata muslim untuk mengakomodasi turis asal Indonesia yang kebanyakan beragama Islam.
Diungkapkan Macao Government Tourism Office (MGTO) Deputy Director, Cheng Wai Tong, dalam “Macao Tourism and MICE Product Updates” beberapa waktu lalu, fasilitas wisata muslim sebenarnya sudah tersedia di Makau sejak sebelum pandemic covid-19. “Tapi karena kami menutup perbatasan selama tiga tahun selama pandemi, sebagian restoran halal tutup,” kata dia.
Macau membuka kembali perbatasan sejak 2023 sehingga wisatawan asing pun bisa memasuki wilayah yang berada 64 kilometer sebelah barat daya Hong Kong ini. Sejak itu pula, beberapa restoran halal di Makau buka kembali khususnya untuk pasar wisata muslim dari Indonesia.
Selain restoran halal yang sudah ada, mereka juga tengah mengadakan pelatihan-pelatihan untuk menyambut turis wisata muslim dari seluruh dunia.
“MGTO saat ini sedang mengorganisasi training courses untuk partner industri tentang bagaimana kami melayani turis muslim. Ke depan, kami akan membuat list restoran halal dan fasilitas muslim lainnya,” kata Chen menambahkan.
Cheng menambahkan, Juli lalu mereka mengundang delegasi pariwisata Indonesia untuk merasakan pengalaman berwisata ke kota ini. Sebulan kemudian, mereka berpartisipasi dalam ASTINDO Travel Fair untuk mempromosikan keragaman pengalaman yang ditawarkan pariwisata Macau ke Indonesia.
Asosiasi pariwisata Makau, Macao Travel Agency Association (MTAA) dan Macao Leisure Tourism Services Innovation Association (MLTSIA) juga telah menandatangani memorandum of undersatnding (MoU). MoU ini bertujuan mendorong pertumbuhan pariwisata antara Macau dan Indonesia.
Makau Salah Satu Tujuan Favorit Wisata Muslim Internasional
Menurut data Macao Government Tourim Office (MGTO), Indonesia menempati urutan ketiga di antara pasar wisata muslim internasional mereka pada 2023. Periode Januari hingga November tahun itu, jumlah turis Indonesia yang mengunjungi negara tersebut tercatat sebanyak 120 ribu.
Industri pariwisata di Makau pun semakin pulih setelah empat tahun vakum akibat pandemi Covid-19. Kepulihan pariwisata ditandai dengan kedatangan wisatawan asing yang jumlahnya mencapai 8,88 juta pada kuartal pertama 2024.
“Ini meningkat 3 kali lipat dibandingkan dengan kuartal pertama 2019 (sebelum pandemi). Ini angka yang sangat menjanjikan,” kata Direktur MGTO, Maria Helena de Senna Fernandes.
Setelah terlihat mulai pulih sejak 2023, kedatangan 28,2 wisatawan internasional. Penyumbang jumlah wisatawan terbesar adalah Cina dan Hong Kong. Indonesia menempati urutan keempat penyumbang turis wisata muslim internasional di Makau.
Pada kuartal pertama 2024, kunjungan wisatawan Indonesia mencapai 39 ribu. Peningkatan ini, kata dia, tak terlepas dari upaya mereka untuk aktif mempromosikan wisata muslim Makau ke Indonesia.
Macau dikenal sebagai kota dengan hotel dan resor mewah dengan kasino. Di luar itu, bekas wilayah jajahan Portugis ini kaya akan sejarah dan warisan dunia yang terdaftar di UNESCO. Perpaduan budaya antara timur dan Barat baik di arsitektur maupun kulinernya membuat kota ini selalu menarik untuk dikunjungi, termasuk untuk wisata muslim.