JAKARTA – Halal travel ke Turki selalu menawarkan pengalaman yang berbeda, dan salah satu destinasi yang makin banyak menarik perhatian adalah Gunung Ararat. Gunung bersalju di timur Turki ini bukan hanya terkenal karena ketinggiannya yang mencapai lebih dari 5.000 meter, tetapi juga karena diyakini sebagai tempat berlabuhnya kapal Nabi Nuh setelah banjir besar. Inilah yang menjadikan Ararat istimewa, bukan sekadar tujuan wisata, tapi juga perjalanan penuh makna.
Bayangkan suasana pagi buta di kaki gunung. Udara dingin menusuk kulit, sementara langit perlahan berubah warna dari kelam menuju jingga keemasan. Sunrise di Ararat bukan sekadar panorama alam, tapi juga momen reflektif yang mengingatkan kita pada kebesaran Allah dan sejarah panjang umat manusia. Banyak traveler Muslim menganggap momen ini sebagai puncak perjalanan spiritual dalam rangkaian halal travel mereka di Turki.
Selain sunrise yang menakjubkan, kawasan sekitar Ararat menyimpan pesona budaya dan kuliner halal. Kota Dogubayazit, misalnya, menghadirkan keramahan masyarakat lokal serta hidangan khas Anatolia timur. Dari kebab daging sapi segar, sup lentil hangat, hingga roti tradisional yang dipanggang dengan tungku tanah liat, semua bisa dinikmati dengan tenang karena kehalalannya terjaga. Kehadiran kuliner halal ini menambah kenyamanan dalam setiap perjalanan, memperkuat makna halal travel sebagai gaya hidup Muslim modern.
Tak kalah menarik, Ararat juga kental dengan kisah sejarah. Legenda kapal Nabi Nuh bukan hanya cerita yang diwariskan turun-temurun, tapi juga bagian dari identitas masyarakat setempat. Beberapa museum kecil bahkan menyimpan catatan dan benda yang dikaitkan dengan banjir besar. Meskipun banyak yang masih berupa legenda, berada langsung di kaki Ararat memberikan pengalaman spiritual yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.
Fasilitas untuk wisatawan Muslim kini juga semakin berkembang. Beberapa agen perjalanan sudah menawarkan paket halal travel ke Gunung Ararat, lengkap dengan penginapan ramah Muslim, makanan halal, hingga jadwal perjalanan yang disesuaikan dengan waktu shalat, seperti Wisata Halal Indonesia. Hal ini membuat perjalanan semakin tenang tanpa harus khawatir akan kebutuhan dasar seorang Muslim.
Gunung Ararat mungkin bukan destinasi mainstream seperti Istanbul atau Cappadocia, tapi justru keunikannya ada di sana. Perpaduan sunrise yang megah, legenda abadi Nabi Nuh, kuliner halal, dan keramahan lokal menjadikan Ararat bukan sekadar tujuan liburan, melainkan perjalanan batin.
Bagi kamu yang ingin mencoba sesuatu yang berbeda, halal travel ke Gunung Ararat bisa jadi pilihan terbaik. Bukan hanya karena panorama alamnya yang menakjubkan, tapi juga karena jejak spiritual yang bisa kamu bawa pulang, lebih dari sekadar foto indah di media sosial.