
JAKARTA – Selain berziarah atau ibadah, menikmati makanan-makanan khas nan lezat menjadi salah satu tujuan dalam wisata muslim. Nah, salah satu santapan yang perlu kamu cicipi Ketika wisata musim ke Arab Saudi atau negara sekitarnya adalah daging unta.
Unta merupakan hewan yang khas hidup di gurun dan padang pasir. Di Arab Saudi, unta merupakan hewan ternak. Unta juga menjadi bahan makanan masyarakat Arab Saudi, selain kambing atau domba, serta hewan ternak lainnya.
Bagi orang Indonesia, menyantap daging unta tentu saja bukan hal yang biasa. Tetapi, tahukah kamu bahwa daging unta ternyata memiliki manfaat kesehatan yang sangat berlimpah? Fakta itu membuat orang Indonesia yang berencana wisata muslim ke Arab Saudi atau negara sekitar, sepatutnya mencoba daging unta.
Seperti dikutip dari jurnal Animal Frontiers, daging unta merupakan sumber protein daging merah yang memiliki kadar kolesterol rendah. Karena itu, mengonsumsi daging unta lebih kecil risikonya bagi orang yang memiliki kadar kolesterol berlebih.
Kandungan protein daging unta pun cukup tinggi. Dalam 100 gram daging unta segar, kandungan proteinnya mencapai 20-22 persen. Sehingga, daging unta sangat baik sebagai bahan asupan protein harian bagi tubuh.
Kandungan protein yang setinggi itu juga membuktikan bahwa daging unta baik untuk membantu pembentukan massa otot. Daging unta ternyata juga baik menurunkan risiko beberapa jenis penyakit.
Dalam artikel yang berjudul Nutritional Values and Helath Benefits of Dromedary Camel Meat, daging unta mampu menurunkan risiko hipertensi, pneunomia, dan beberapa penyakit sistem pernapasan.
Selain itu, daging unta juga mengandung zinc, zat besi, kalsium dan magnesium yang bisa meningkatkan sistem imun dan metabolisme dalam tubuh.
Ragam Olahan Daging Unta untuk Wisata Muslim di Arab Saudi
Bagi jamaah umrah dan haji asal Indonesia, yang sekaligus ingin merasakan wisata muslim di Arab Saudi, jika berkesempatan, tidak ada salahnya mencoba mengonsumsi daging unta.
Di Arab Saudi, daging unta bisa diolah untuk berbagai jenis masakan. Antara lain, nikmat dikonsumsi dengan nasi mandhi, kabsa hashi, kari daging unta, dan lain-lain.
Cukup masuk ke restoran Timur Tengah, semacam Al Romansiah, pasti tersedia berbagai menu dengan olahan daging unta. Namun, menyantap daging unta saat wisata muslim di Arab Saudi tidaklah murah.
Menurut seorang youtuber asal Indonesia yang tinggal di Arab Saudi, Alman Mulyana, harga unta perekornya ukuran sedang kalau dihitung dengan rupiah bisa mencapai Rp 50 juta.
Ternyata, harga daging unta yang mahal di Arab Saudi disebabkan makanannya. Sebagaimana dijelaskan oleh Alman Mulyana dalam video di kanal youtube-nya diunggah pada 6 September 2020 lalu. Menurut Alman, makanan yang diberikan pada unta yaitu berupa roti.
Dia mengatakan bahwa pengembala unta di Arab Saudi ini memberikan roti tamis pada unta. “Ternyata seperti ini cara pengembala unta nyari makan buat ternaknya untuk pengganti rumput, dikasih makan roti dan mereka mendatangi ke tempat-tempat penjual roti yang sudah tidak dimakan lagi,” ujar Alman.
Alman Mengatakan bahwa roti Tamis ini mahal yang harganya kurang lebih Rp 35 ribu per satuannya. Sebagaimana diketahui bahwa roti tamis ini bisa dibilang makanan khas yang sudah merakyat. “Jadi roti tamis yang nggak habis itu dibawa peternak untuk diberi makan unta,” kata Alman.
Jadi,bagi yang berencana wisata muslim ke Arab Saudi apakah tertarik mencicipi daging unta?