JAKARTA – Mari menelusuri sejarah Masjid Biru di Turki yang punya cerita panjang dalam perjalanan Tour Halal Eropa bersama Wisata Halal Indonesia. Terlebih, masjid ini memiliki keindahan tersendiri.
Masjid Biru, atau yang lebih dikenal dengan nama resmi Sultan Ahmed Camii, adalah masjid ikonik di Istanbul, Turki. Dibangun pada awal abad ke-17, masjid ini menjadi salah satu mahakarya arsitektur Islam dan landmark kebanggaan Turki.
Nama “Masjid Biru” berasal dari warna biru yang mendominasi dekorasi interior masjid, terutama pada ubin lantai dan dinding, serta kubah dan langit-langitnya. Masjid ini dibangun oleh seorang arsitek bernama Mehmet Tahir Ağa, atas perintah Sultan Ahmed III. Arsitektur masjid ini mencerminkan gaya arsitektur Ottoman klasik, dan interior yang indah membuatnya menjadi salah satu destinasi wisata tour halal Eropa populer di Istanbul.
Visualisasikan hamparan kubah besar berwarna kebiruan yang dikelilingi oleh kubah-kubah sekunder yang lebih kecil. Imajinasi kita dipenuhi oleh menara ramping yang menjulang tinggi, menonjolkan detail arsitektur Ottoman klasik. Saat memasuki masjid, hamparan ubin Iznik berwarna biru dengan motif floral seakan menyambut kita dengan kehangatan.
Perhatikan detail pada setiap sudut, bayangkan pilar-pilar kokoh yang menopang kubah utama yang megah. Arahkan pandangan ke atas, hiasi imajinasi dengan lampu gantung kristal yang berkilauan dan kaca patri warna-warni yang memancarkan cahaya lembut. Biarkan diri kamu terpesona oleh kaligrafi Islam yang menghiasi dinding, seakan berbisikkan sejarah dan keagungan. Semuanya bisa kamu rasakan dalam tour Halal Eropa bersama WHI.
Telusuri Lebih Dalam Masjid Biru Dalam Tour Halal Eropa Kamu
Kamu juga bisa menelusuri lebih dalam soal Masjid Biru ini dalam tour halal Eropa di Istanbul, Turki. Terlebih, ada sejarah panjang yang bisa bikin tempat ibadah ini berdiri sampai sekarang.
Dibangun antara 1609-1616 atas perintah Sultan Ahmed I. Arsiteknya, Sedefkar Mehmet Aga, murid dari arsitek legendaris Mimar Sinan, masjid ini memadukan gaya arsitektur Ottoman klasik dengan sentuhan Bizantium. Masjid Biru juga memiliki kubah utama yang megah dikelilingi 8 kubah sekunder, serta 4 menara ramping di setiap penjuru dan 2 menara lebih kecil di bagian depan. Menariknya, jumlah 6 menara menjadi kontroversi saat itu karena biasanya hanya masjid kiblat sultan yang memilikinya.
Julukan “Biru” berasal dari penggunaan lebih dari 20.000 ubin Iznik menghiasi interior. Ubin keramik buatan tangan ini terkenal dengan motif floral dan warna biru dominan yang indah. Selain ubin, dinding interior dilapisi dengan kaligrafi Islam karya ahli kaligrafi abad ke-17. Lampu gantung dan kaca patri warna-warni menambah keindahan ruang sholat. Kamu bisa rasakan dalam tour halal Eropa ini.
Tak hanya masjid, kompleks ini juga mencakup bangunan lain seperti mausoleum Sultan Ahmed I, madrasah (sekolah agama), dan rumah perawatan. Intinya, Masjid Biru adalah masjid aktif tempat beribadah umat muslim. Namun, keindahan arsitekturnya juga menjadi daya tarik wisata utama di Istanbul.
Nah fakta menariknya, masjid ini dibangun untuk menyaingi Hagia Sophia yang kala itu menjadi gereja terbesar. Lokasinya pun strategis, tepat di seberang Hagia Sophia. Lalu, ada bagian tertentu memiliki karpet merah yang hanya untuk digunakan Sultan.